Rabu, 18 Juni 2014

Hanya Ketika Bersamamu



Aku tak pernah mengerti arti pertemuan kita
Aku tak pernah memahami mengapa Tuhan mengizinkan kita untuk saling mengenal.

Yang aku tahu,
sejak mata ini menangkap sosokmu
Hati ini seolah ingin menjelaskan sebuah rasa
Sebuah rasa yang aku percaya itu cinta

Tapi…
Aku terlalu pandai
pandai menyembunyikan segalanya
menutupi rapi apa yang sesungguhnya aku rasakan

hingga kamu tidak pernah sadar
bahwa aku mencintaimu diam-diam
hingga kamu tidak pernah sadar
bahwa aku merindukanmu sendirian

Aku tahu kamu tidak membutuhkanku sedalam aku membutuhkanmu
Aku tahu kamu tidak pernah bermimpi tentangku sesering aku bermimpi tentangmu

Tuan…
Sebenarnya kamu siapa?
hingga mampu membuatku begitu menggilaimu

Aku suka matamu, tingkahmu, tawamu, semua hal tentangmu
Salahkah jika aku ingin menjadi wanitamu?
Salahkah jika aku ingin menjadi satu-satunya dihatimu?

Bagaimana bisa aku begitu takut kehilangan sosokmu
Padahal aku tidak pernah benar-benar memilikimu

Aku selalu ingin kamu tahu
bahwa kamu selalu jadi alasan semangatku
bahkan kamu selalu jadi alasan penyebab tangisku

Maafkan aku…
Maafkan aku jika aku salah mengartikan segala perhatian dan ucapanmu
Aku memang bodoh
Selalu merasa diistimewakan olehmu
Nyatanya semua itu kamu lakukan tidak hanya kepadaku kan?

Terlambat...
Aku kehabisan cara untuk memusnahkan jutaan kamu yang selalu memenuhi isi otakku
Aku merapuh ketika indra penglihatanku tak mampu menangkap sosokmu

Aku tak peduli kau mau menyebut kedekatan kita sebagai apa
Mengertilah…

Karena hanya ketika bersamamu
Aku mampu tertawa
Karena hanya ketika bersamamu…
Aku mengenal bahagia



Tidak ada komentar: