Sejak
saat itu, aku benci diriku.
Sejak
saat itu, diriku seolah menjadi sosok yang bahkan aku tak kenali.
Entah
apa yang ada dipikiranku saat ini.
Aku
mematung memperhatikan setiap foto yang menyimpan senyum kita berdua.
Kuperhatikan
setiap senyuman yang kau ukir saat bersamaku.
Sebahagia
itukah perasaanmu saat berada di sampingku?
Jika
ya, kamu tahu aku pun begitu.
Aku
masih merasakan kehadiranmu di sini.
Tapi
kenyataannya,
Aku
telah pergi meninggalkanmu.
Tetesan
air tiba-tiba membasahi foto yang ada digenggamanku itu.
Airmata.
Ternyata
rasanya sesakit ini.
Tubuhku
mulai terasa gontai.
Secara
perlahan aku terduduk di lantai kamarku.
Aku
sandarkan tubuhku pada bibir tempat tidur.
Nafasku
mulai terasa sesak, tubuhku gemetar.
Ku
dekap mulutku agar tak ada yang mendengar aku menangis.
Sekejap
ku rengkuh erat boneka pemberianmu.
Mencoba
mencari kekuatan di sana
Apa
aku salah melakukan ini?
Apa
aku telah menyakitinya?
Maafkan
aku…
Maafkan
aku tak bisa membahagiakanmu.
Maafkan
aku harus pergi.
Aku
hanya tak ingin menyakiti siapapun.
Aku
lebih memilih untuk melangkah mundur.
Karena
aku tak akan pernah mengizinkan diriku menyakitimu.
Aku
tak melarangmu untuk membenciku
Karena
aku memang pantas untuk kamu benci.
Sungguh
menyakitimu sangat menghancurkanku.
Akupun
tak menginginkan semua ini.
Kamu
tahu itu.
Aku
yakin kamu laki-laki yang tegar.
Aku
masih ingat percakapan terakhir kita.
Kamu
mencoba menahan kepergianku.
Aku
semakin memeluk boneka beruang itu dengan erat.
Sontak
semua kenangan kita berputar cepat di memori terkecil otakku.
Aku
rindu caramu memanggilku,
Aku
rindu caramu mengacak-acak rambutku,
Aku
rindu caramu mencium lembut keningku,
Aku
rindu caramu mencubit gemas kedua pipiku
Aku
rindu segala hal tentang kita,
Tapi,
Aku
memang harus pergi.
Ketika
aku melihat ada wanita lain yang lebih memperhatikanmu dibandingkanku.
Ketika
aku melihat ada wanita lain yang dapat menggantikan peranku untukmu.
Sesungguhnya
aku tak sanggup.
Benarkah
jika tulang rusuk tidak akan tertukar?
Hatiku
seakan mati rasa.
Apa
karena terlalu sering merasakan sakit?
Hingga
tak dapat menafsirkan lagi apa yang sedang aku rasakan.
Namun
aku tak mampu berbuat banyak,
Kadang
perpisahan memang harus ditempuh.
Ku
biarkan dirimu berspekulasi bebas tentang diriku
Kamu
pantas menghukumku jika itu membuat perasaanmu membaik
Aku
terima apapun itu
Jika
kamu sungguh menyayangiku,
Suatu
saat kamu akan mengerti,
Aku
melakukan ini bukan tanpa alasan.
Ini
bentuk pengorbananku untuk membahagiakanmu.
Mengukir
senyumanmu meski tanpa aku di sampingmu.
Walau
tanpa status, aku tetap mencintaimu